0 3 min 2 minggu

TANGERANG, beritahariini.id – Pemerintah Kota Tangerang melalui PT Tangerang Nusantara Global (TNG) terus berupaya untuk mempermudah akses masyarakat terhadap fasilitas transportasi umum. Dua armada yang diandalkan adalah Bus Tayo dan Si Benteng. Direktur PT TNG, Muhamad Rijal, menjelaskan bahwa transportasi umum ini dirancang untuk memberikan kemudahan bagi masyarakat dengan tarif yang sangat terjangkau, hanya 2.000 rupiah per perjalanan pada Rabu (25/9/2024).

Di Kota Tangerang, terdapat dua jenis angkutan umum, yaitu Bus Raya Terpadu (BRT) yang dikenal dengan nama Tayo (Tangerang Ayo) dan angkutan kota (angkot) yang disebut Si Benteng (Bersih Nyaman Kota Tangerang). Saat ini, terdapat 40 unit Bus Tayo dan 80 unit Si Benteng yang siap melayani masyarakat. “Pemerintah Kota Tangerang berkomitmen untuk menyediakan angkutan perkotaan yang memudahkan dan memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat,” ungkapnya.

Bus Tayo beroperasi dengan empat koridor rute. Koridor pertama berangkat dari Halte Terminal Poris Plawad menuju Halte Gor Gandasari. Koridor kedua menghubungkan Halte Poris Plawad hingga Halte Munir. Koridor ketiga melayani rute dari Halte TangCity Lobby Sudirman ke Halte CBD Ciledug, sedangkan koridor keempat menghubungkan Halte Cadas dengan Halte Terminal M1.

Dengan tarif yang hanya 2.000 rupiah per perjalanan, Rijal berharap penumpang dapat melakukan pembayaran secara non-tunai melalui berbagai metode seperti QRIS, E-Money, Flazz, TapCash, Gopay, dan Ovo. “Masyarakat diharapkan menggunakan metode pembayaran non-tunai, karena kami tidak memiliki kondektur di dalam bus, hanya ada sopir dan alat teknologi yang kami pasang,” jelasnya.

Meskipun tarif yang ditawarkan sangat terjangkau, Rijal menekankan pentingnya kenyamanan penumpang dengan fasilitas AC dan tempat duduk yang nyaman. Rijal juga menambahkan bahwa perbaikan fasilitas halte akan terus dilakukan dengan menggandeng instansi terkait. “Kami berkomitmen untuk menciptakan halte-halte yang nyaman. Kami akan terus berkomunikasi dengan pemerintah provinsi dan pusat untuk memperbaiki dan menambah fasilitas,” tambahnya.

Namun, Rijal mengakui bahwa pengembangan angkutan umum di Kota Tangerang masih perlu ditingkatkan agar dapat menjangkau daerah pelosok, sehingga dapat membantu mengurangi kemacetan. Penambahan unit transportasi umum juga akan diimbangi dengan pemberdayaan mantan sopir angkutan umum yang perlu ditertibkan oleh Pemkot. “Dengan hadirnya Si Benteng, kami harus mengurangi jumlah angkutan umum yang ada. Untuk BRT, kami perlu mengurangi lima angkutan umum. Kami juga berupaya memberdayakan sopir-sopir yang terdampak dengan menjadikan mereka sopir Si Benteng atau BRT, sehingga mereka tidak hanya dipindahkan, tetapi juga diberdayakan,” ungkapnya.

Rijal menjelaskan rencana untuk terus meningkatkan pelayanan, memperpendek waktu tempuh, serta menambah lokasi untuk unit baru. Sosialisasi mengenai transportasi umum dan digitalisasi pembayaran non-tunai akan dilakukan melalui brosur, media sosial, serta kegiatan di sekolah dan pabrik. “Kami berkomitmen untuk menciptakan situasi yang aman, nyaman, dan membantu masyarakat. Kami akan terus memperhatikan keluhan masyarakat,” tutupnya. (Ara)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *