Digemari sebagai Camilan hingga Dijadikan Lauk Makan
Tempe merupakan panganan khas Indonesia yang sudah dikenal sejak abad ke 16. Makanan yang mengandung protein tinggi ini dianggap baik untuk kesehatan. Tempe digemari oleh Balita hingga Lansia tanpa batasan usia dan status sosial. Kripik ini dapat menjadi camilan saat santai atau bahkan lauk untuk makan. Alasan tersebut yang setidaknya mendorong Eneng Nengsih, untuk membuat kreasi kripik dari tempe.
Sejak 2009 lalu, wanita berusia 52 tahun ini mulai membuat kripik tempe umpet yang dengan merek Kembar Rasa Q. “Awalnya membuat cistik bawang, tapi kemudian saya coba membuat kripik tempe dengan adonan yang sama. Ternyata banyak yang suka,” ungkap Eneng, Minggu (22/9/24). Dibantu dua anak kembarnya, Eneng mengolah produk ini mulai adonan hingga pengemasan di rumah mereka, Jalan H.Ahmad Gang Abdul Gani 3, Nomor 8, RT3 RW4, Kelurahan Margasari, Kecamatan Karawaci, Kota Tangerang.
Eneng mengaku, ide camilan ini datang dari hasil pemikirannya sendiri. Saat pertama kali mencoba, kegagalan demi kegagalan dialami oleh mereka. “Awalnya gagal terus. Tempenya hancur saat digoreng. Ternyata rahasianya ada pada kualitas tempe yang harus benar-benar baik dan bersih. Tempenya harus tanpa campuran kulit agar tidak menyerap terlalu banyak minyak,” kata Eneng.
Proses pembuatan tempe ini dimulai dengan menyiapkan adonan yang kental dan tebal. Lalu dibuat tipis menggunakan mesin khusus. Tempe yang sudah diiris tipis kemudian diletakkan di antara dua adonan yang disiapkan dan dipotong kecil-kecil sebelum digoreng. “Kalau bahasa Sundanya nyumput. Tapi karena dipasarkan di Tangerang jadinya Kripik Tempe Umpet karena tempenya berada di tengah adonan tadi,” ujar Eneng.
Dari sekitar 3 Kg adonan tepung terigu dan sagu yang dicampur olahan bawang putih, Eneng dapat menghasilkan kurang lebih 40 pack kripik tempe umpet berukuran 165 Gram. Eneng mengaku tidak setiap hari membuat Kripik Tempe Umpet. “Hanya kalau stok habis atau ada pesanan dari toko-toko dan pelanggan saja. Biasanya sih nggak lama langsung habis. Nggak pernah nyimpen stok lama karena berdasarkan uji laboratorium daya tahannya sampai 5 bulan, karena tidak pakai pengawet,” katanya.
Satu pack kripik tempe umpet 165 Gram ditawarkan dengan harga Rp20 Ribu. Namun Eneng juga menyediakan kemasan 1 Kg dengan harga Rp50 Ribu. Tersedia dua pilihan rasa, yaitu original dan pedas.
Kripik Tempe Umpet dapat dengan mudah ditemukan di toko oleh-oleh atau gerai UMKM di Kantor Kecamatan Karawaci. Eneng juga sudah bekerjasama dengan 25 Indomaret di Kota Tangerang dan toko oleh-oleh di Bandara Soekarno-Hatta. “Ada juga di Tokopedia atau bisa pesan langsung melalui WhatsApp atau Instagram,” tutupnya. Bagi yang berminat dapat menghubungi melalui akun Instagram @kembarrasaqu dan nomor WhatsApp 081319006920. (Ukon)