0 4 min 1 tahun

TANGERANG, beritahariini.id — Universitas Islam Syekh- Yusuf (Unis) Tangerang menggelar prosesi pelepasan mahasiswa yang akan menjalani Kuliah Kerja Kemasyarakatan (KKK) 2023, Selasa (08/08/2023) pagi. Mereka bakal mengikuti KKK selama  sebulan dari tanggal 7 Agustus hingga 7 September 2023 baik di wilayah Kota maupun Kabupaten  Tangerang.

Rektor Unis Tangerang Prof Mustafa Kamil dalam sambutannya menitipkan pesan  kepada mahasiswa KKK agar bisa bekerja bersama masyarakat dan beradaptasi  serta membawa nama baik almamater. Selain itu, dia juga meminta mahasiswa yang  KKK untuk menghindari terjadinya konflik dengan masyarakat. “Karena ada banyak kasus mahasiswa KKN diusir warga, maka anda harus bisa beradaptasi  dengan lingkungan. Berikutnya berikan hal-hal terbaik kepada masyarakat, kalau tidak bisa  carilah fasilitator. Contoh, dalam bidang kesehatan jangan sekali-sekali mahasiswa UNIS  memberikan obat atau membuat resep atau pun mengobati orang sakit. Tapi carikan dokter atau  mahasiswa sedang koas,” ucapnya.

Kamil berpesan, mahasiswa dilarang membuli dan harus bijak menggunakan media sosial. “Jangan  segala-segala upload, atau sedikit-sedikit main update status. Pokoknya jangan membuat hal- yang aneh-aneh, jaga marwah Unis Tangerang dengan sebaik-baiknya,” ungkapnya.

Ketua LPPM Unis Tangerang yang juga ketua pelaksana kegiatan Hudaya  Latuconsina menjelaskan,   jumlah peserta mahasiswa KKK total mencapai 929. Di Kota Tangerang sebanyak  409  mahasiswa, Kabupaten Tangerang  sebanyak 411 mahasiswa.

Yang paling  menarik, KKK ini juga diikuti oleh mahasiswa yang menuntut ilmu dari Lapas Pemuda  Tangerang yakni warga binaan pemasyarakatan. Jumlahnya bahkan mencapai 30 peserta. “Kami punya program kerja sama dengan Kemenkum HAM, Perjanjian Kerja Sama dengan Ditjen Lapas. Jadi kita memfalitasi warga binaan di lapas dan tahun ini mahasiswanya 30 orang yang menyelesaikan sementer VI dengan Prodi Pendidikan Agama Islam,” ucapnya.

Hudaya mengatakan, jika diperhatikan dengan seksama para mahasiswa yang berkuliah di  lapas ini pada dasarnya adalah orang-orang cerdas namun sayangnya mereka mendapat “musibah” tersandung kasus hukum. Mereka ini kemudian dikuliahkan dengan biaya yang ditanggung negara melalui APBN.  “Kelihatannya progresnya bagus dan bahkan dari diskusi kita kemarin, pada dasarnya  mereka inikan ngambil jurusan guru agama dan akan praktik, malah mereka minta kalau bisa KKK di  luar. Baik SMP, SMA atau pun madrasah,” ujarnya.

Dia mengatakan, dari 30 peserta KKK yang ikut, sebenarnya ada 7 orang dinyatakan bebas. Namun lantaran  sejak awal sudah berkuliah di dalam lapas, maka mereka tetap ingin di sana dan memilih kos di  sekitar lapas. “Sebenarnya kalau mereka mau kuliah di kampus Unis menurut Dekan FAI  siap difasilitasi, cuma mungkin secara psikilogis mereka khawatir ya  akhirnya tetap studi di lapas,” ucapnya.

Untuk itu, dia pun mendorong agar program yang bagus ini jangan tanggung. Maksudnya agar program kuliah juga diadakan di lapas lain. “Nanti  selanjutnya digiring kembali, jangan cuma di situ. Kalau bisa dilakukan juga di lapas lain, terutama di  Lapas Wanita karena memang belum ada. Jadi bisa bagus banget karena sejauh ini baru di  Lapas Pemuda yang notabene WBP pria,” pungkasnya.

Turut hadir dalam kesempatan ini adalah Wali kota Tangerang Arief R Wismansyah. Atas nama  Pemkot Tangerang Arief tak lupa menyampaikan apresiasi dan terima kasihnya kepada UNIS  Tangerang yang turut berkontribusi membantu mengatasi masalah sosial melalui program  KKK. “Mudah-mudahan mahasiswa ini memang sudah dipersiapkan dengan baik oleh UNIS untuk  membantu meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan juga menjadi jembatann agar masyarakat bisa  merasakan semua program Pemkot Tangerang,” katanya. (Lulu)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *