TANGSEL, beritahariini.id – Dalam menghadapi setiap problematika saat ini, masyarakat diajak bersyukur karena Pancasila tetap menjadi bintang penjuru untuk menggerakkan persatuan dalam mengatasi semua tantangan. “Pancasila juga menggerakkan rasa kepeduliaan kita untuk saling berbagi. Sekaligus memperkokoh persaudaraan dan kegotong-royongan kita, untuk meringankan beban seluruh anak negeri. Serta menmbuhkan daya juang kita dalam mengatasi setiap kesulitan dan tantangan yang kita hadapi,” ungkap H.Rano Karno, S.Ip, saat Sosialisasi 4 Pilar MPR RI dengan tema Peran 4 Pilar Dalam Reaktualisasi Pancasila Pada Generasi Milenial, di Serpong Tangerang Selatan, Rabu (24/5).
Rano menjelaskan, ideologi transnasional cenderung semakin meningkat memasuki berbagai lini kehidupan masyarakat dengan berbagai cara dan strategi. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi juga mempengaruhi lanskap kontestasi ideologi. Menurut Rano, Revolusi Industri 4.0 telah menyediakan berbagai kemudahan berdialog, berinteraksi, dan berorganisasi dalam skala besar lintas negara. “Untuk menghadapi semua ini perluasan dan pendalaman nilai-nilai Pancasila tidak bisa dilakukan dengan cara-cara biasa. Diperlukan cara-cara baru yang luar biasa, memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Sekaligus Pancasila harus menjadi fondasi dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkeindonesiaan,” ujarnya.
Rano mengajak masyarakat untuk bersatu dan bergerak aktif memperkokoh nilai-nilai Pancasila dalam mewujudkan Indonesia maju yang dicita-citakan. “Sebentar lagi kita akan memperingati Hari Kelahiran Pancasila yaitu tanggal 1 Juni sekaligus juga kita memperingati Bulan Bung Karno. Tanggal 24 Juni 2023, PDIP akan mengadakan Bulan Bung Karno di Gelora Bung Karno,” katanya.
Ditambahkan Rano, Pancasila merupakan hasil dari satu kesatuan proses yang dimulai dengan rumusan tanggal 1 Juni 1945 yang dipidatokan Ir. Sukarno, Piagam Jakarta tanggal 22 Juni 1945, dan rumusan final Pancasila tanggal 18 Agustus 1945. “Jiwa besar para founding fathers, para ulama dan pejuang kemerdekaan dari seluruh pelosok Nusantara membuat kita bisa membangun kesepakatan bangsa yang mempersatukan kita,” tutupnya. (Hanah)