MAUK,beritahariini.id – Warga Desa Ketapang, Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang menyambut antusias pertemuan Partnership in Environmental Management for the Seas of East Asia (PEMSEA) Network of Local Government (PNLG). Berbagai, persiapan mereka lakukan agar kegiatan tersebut berjalan lancar mulai Selasa (25/10) hingga Sabtu (29/10). Pantauan beritahariini.id, beberapa panitia dari warga, perangkat Desa Ketapang, Kantor Kecamatan Mauk, dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang sibuk melakukan pembenahan beberapa fasilitas. Seperti akses masuk menuju kawasan Ketapang Urban Aquaculture (KUA), tempat pengelolaan sampah terpadu dengan sistem reused, reduce, dan recycle (TPST 3R), area parkir, taman, hingga sarana untuk pedagang dan UMKM.
Saat akhir pekan, area hutan mangrove di Ketapang dikunjungi ratusan pengunjung dari sekitar Mauk, Sepatan, dan Tanjung Kait. Mereka sengaja datang untuk menghabiskan waktu bersama keluarga dan berfoto dengan keindahan kawasan tersebut. “Sengaja datang karena banyak temen-temen yang upload ke media sosial, jadinya penasaran aja gitu,” ungkap Rachma,22, pengunjung dari Sepatan.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Tangerang Moch Maesyal Rasyid mengatakan, sebanyak 11 negara yang tergabung dalam forum kemitraan internasional PEMSEA PNLG peduli akan pengelolaan lingkungan hidup dan laut. “Kami berharap mudah-mudahan dengan adanya program ini, nantinya dapat memberikan kontribusi positif kepada masyarakat,” tuturnya, Minggu (24/10/22).
Sementara itu, pembangunan kawasan Ketapang Urban Aquaculture saat ini hampir rampung dan mencapai 90 persen. “Namun ada beberapa bagian yang harus segera diselesaikan, seperti ruang observasi, perbaikan gedung serbaguna dan juga bagian-bagian kecil yang perlu dirapikan,” ujar Maesyal.
Maesyal berharap pembangunan kawasan dapat segera terealisasi maksimal sehingga dapat memfasilitasi berjalannya agenda Pemsea 2022. Kabupaten Tangerang menjadi tuan rumah pada tahun ini karena konsep pembangunan lingkungan hidup yang dilakukan melalui budi daya mangrove. Para peserta Pemsea dari 11 negara nantinya akan mengunjungi titik budi daya mangrove di Desa Ketapang tersebut untuk dijadikan percontohan. “Kami berharap mudah-mudahan dengan adanya program ini, nantinya dapat memberikan kontribusi positif kepada masyarakat,” tuturnya.
Pemkab Tangerang memang tengah gencar menata kawasan wisata urban aquaculture Ketapang dalam menyambut event PEMSEA. Pembenahan yang dilakukan di Desa Ketapang diharapkan tidak hanya demi keberlangsungan event internasional PEMSEA. Tetapi secara jangka panjang juga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat.
Delegasi dari 11 Negara tersebut rencananya akan berkunjung untuk melihat keberhasilan Pemerintah Kabupaten Tangerang dalam membangun ekosistem pesisir. Mulai dari pemberdayaan masyarakat nelayan pesisir hingga ke peningkatan ekosistem pesisir seperti pengelolaan hutan mangrove di desa tersebut. (Ukon)