TANGERANG, beritahariini.id -Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Tangerang melakukan sosialisasi yang bertemakan KPU Goes to Campus di Universitas Islam Syekh-Yusuf (Unis) Tangerang, Kamis (15/09/2022). Sosialisasi tersebut menghadirkan sejumlah pembicara ahli dan dihadiri oleh Rektor Unis Tangerang Mustofa Kamil, dosen, dan sejumlah mahasiswa Fakultas Hukum (FH) dan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip). “Dilihat secara historis Unis memiliki potensi besar dalam sejarah politik. Sudah sewajarnya sivitas akademik dan mahasiswa wajib berpartisipasi dalam panggung politik tahun 2024 di Indonesia,” ujar Fahmi Irfan, Tim seleksi anggota KPU Kota dan Kabupaten Tangerang Provinsi Banten tahun 2017-2018.
Menurutnya, kaum milenial saat ini memiliki pengaruh besar dalam mensukseskan perlehatan Pemilihan Umum (Pemilu). Berdasarkan data KPU tahun 2019, jumlah pemilih kalangan milenial sekitar 70 hingga 80 juta. “Namun masih menjadi pertanyaan besar apakah pada tahun 2024 nanti kaum milenial aktif dalam Pemilu atau hanya menjadi penonton saja,” ungkap Fahmi.
Lanjut Fahmi, saat ini merupakan waktu yang tepat bagi kaum milenial untuk berkonstribusi dan berpartisipasi pada Pemilu 2024. “Jangan sampai kaum milenial malah ikut dalam arus polarisasi politik, sehingga menimbulkan konflik-konflik yang berkepanjangan,” tambahnya.
Fahmi berharap, di tahun 2024 mahasiswa Unis Tangerang calon pemimpin negara. “Apakah bisa?, jawabannya tentu bisa, sangat mungkin. Caranya Anda harus melek politik,” tuturnya.
Menurut Dosen Unis Tangerang Sumardi berpesan, generasi muda jangan sampai salah memilih calon pemimpin, sebab nasib negara berada di tangan rakyat. “Kalau kita salah memilih pemimpin, maka nasib kesejahteraan kita akan sulit. Jangan pernah memilih pemimpin yang menjanjikan atau memberikan sesuatu berupa materi,” tegasnya.
Penggiat Pemilu TB Maman Suherman mengatakan, sebagai generasi milenial yang melek digital harus cerdas dalam memilih pemimpin. Pilihlah pemimpin yang berkarakter. “Jangan pernah mau menggadaikan nasib rakyat selama 5 tahun ke depan dengan politik uang,” ucapnya. (Sherly)