0 4 min 2 tahun
Kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus Bagi Mahasiswa Baru (PKKMB)  Universitas Islam Syekh-Yusuf (Unis) Tangerang, di Auditorium Lantai VI Gedung Muhamad Astary Kampus Unis, Jumat (02/09/22) pagi.

TANGERANG, beritahariini.id – Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia (MK RI) Prof. Dr. Jimly Asshiddiqie, SH menilai pentingnya menumbuhkan kesadaran bela negara di kalangan generasi muda, termasuk para mahasiswa.  Sebab kesadaran kebangsaan harus terbina sedari awal sebagai penggugah motivasi untuk menyatukan tekad cinta tanah air dan bela negara.

Namun Jimly mengakui, tantangan untuk membina kesadaran berbangsa kaum muda di tengah derasnya arus informasi serta media sosial jauh lebih rumit. Hal tersebut disampaikannya saat memberikan kuliah umum bertema Kehidupan Berbangsa, Bernegara dan Pembinaan Kesadaran Bela Negara yang digelar dalam kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus Bagi Mahasiswa Baru (PKKMB)  Universitas Islam Syekh-Yusuf (Unis) Tangerang, di Auditorium Lantai VI Gedung Muhamad Astary Kampus Unis, Jumat (02/09/22) pagi.

“Perpecahan, kebencian dalam komunikasi publik itu menyeruak bebas. Semua orang  merasa bebas tanpa kendali ngomong seenaknya di Media Sosial (Medsos), seolah-olah bisa menyembunyikan identitas. Jadi kalau mengkritik, caci maki bebas saja seolah-olah nggak ada tanggung jawab,” ujar Jimly.

Melihat kondisi tersebut, menurut Jimly saat ini komunikasi penuh dengan kebencian dan permusuhan. Padahal justru itulah yang sejatinya tidak boleh di dalam komunikasi. “Sebaliknya komunikasi yang  beredar banyak sekali faktanya bisa dipersoalkan. Kalau pun faktanya benar, konteksnya berbeda,”  ucap pria yang juga pernah menjabat sebagai Ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) ini.

Tak heran, Jimly mengatakan, zaman sekarang muncul fenomena yang dinamakan post-truth atau  pascakebenaran. “Jadi yang terjadi di dunia medsos ini bukan informasi tetapi, miss informasi.  Bukan komunikasi, tetapi diskomunikasi, orang banyak bekerjasama dalam kebencian,” terang Jimly.

Oleh sebab itu, Jimly menilai, di era saat ini pembinaan kesadaran kebangsaan adalah sesuatu yang serius.  “Maka saya apresiasi Unis Tangerang untuk memulai mata kuliah baru ini dengan kuliah umum  sebagai penggugah semangat kebangsaan,” ujarnya.

Sementara, Rektor UNIS Tangerang Prof. Dr. Mustofa Kamil, Dipl.,RSL.,M.Pd. menjelaskan, kegiatan PKKMB Tahun Akademik 2022/2023 diikuti sebanyak 851 orang mahasiswa baru jenjang sarjana dan mahasiswa pascasarjana sebanyak 140 orang dari 2-3 September 2022.  “Agendanya di antaranya mendengarkan kuliah umum atau stadium general tentang kebangsaan yang diisi oleh Prof Jimly Asshiddiqie,” ucapnya.

Lalu, agenda berikutnya ialah memperkenalkan lingkungan kampus terutama yang berkaitan dengan proses pembelajaran, riset dan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM). “Juga bimbingan karir mahasiswa,” ujarnya.

Kamil juga berharap agar mahasiswa baru khususnya, dengan semangat kebangsaan dapat memperoleh layanan terbaik dari Unis melalui dua kurikulum, baik kurikulum konvensioanl  maupun Kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). “SKS-nya tetap sama, namun ada beberapa mata kuliah yang bisa ditempuh magang di industri atau mungkin dia kuliah di  tempat lain selain di Unis, dan mereka (mahasiswa) kita persiapkan boleh lulus kuliah 3 atau  3,5 tahun,” jelasnya.

Disinggung instansi yang diajak bekerjasama dalam penerapan Kurikulum MBKM, Kamil menyebut banyak pihak. “Sudah ada beberapa Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI) maupun beberapa perguruan tinggi terutama perguruan  tingggi di dalam negeri yang bisa diakses mahasiswa Unis,” tutur Kamil.

Ada pun sistem kuliah yang diterapkan kepada mahasiswa baru Unis, Rektor menyebut masih menggunakan dua sistem yakni daring dan luring. “Jadi kita siapkan sistem hybrid. Mereka bisa kuliah di rumah atau pun boleh datang ke kampus. Kecuali bagi mahasiswa yang  kuliah berbasis praktikum harus datang ke kampus,” pungkasnya. (Vita)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *