TANGERANG, beritahariini.id – Kota Tangerang daerah yang masuk ke dalam otonomi Provinsi Banten memiliki sorotan penuh dalam bidang industri. Menurut catatan terakhir yang dilansir dari laman Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Banten, pada 2019 saja kiranya ada 941 perusahaan yang mendirikan usaha Industri di Kota ini. Karenanya kota ini juga memiliki julukan kota seribu Industri.
Meski merupakan daerah Industri, siapa sangka kota ini juga memiliki nuansa seni di dalamnya baik dari peninggalan sejarah maupun lainnya. Sadewo (75) yang merupakan seniman lokal mengaku bahwa Kota Tangerang bukan saja sebuah kota industri namun kota bagi para seniman lokal. Pria yang kerap di sapa Dewo ini mengaku Tangerang memiliki Sumber Daya Manusia yang berkualitas dalam bidang seni. “Saya lihat banyak sekali teman-teman seniman di Tangerang ini,” ungkap Dewo (7/31/2022).
Selain itu seni yang menurutnya sebagai jalan hidup ini haruslah lahir dari sebuah kepekaan. Karena banyak orang yang salah mengartikan tentang seni sehingga seni hanya bisa di nikmati oleh segelintir orang. “Seni itu sama dengan Kepekaan,” tambahnya.
Pria sekaligus praktisi seni ini rupanya juga merupakan salah satu murid dari penyair legenda W.S Rendra yang mendapat julukan Burung Merak. “Belajar kesenian disana memang tidak melulu tentang seni saja, namun mengolah hidup dan survive dalam kondisi tertentu,” ujarnya menjelaskan pengalamannya bersama sang Burung Merak.
Dewo juga mengaku kaget dengan metode Pembelajaran yang digunakan dalam Bengkel Teater milik Rendra. “Tadinya saya piker seniman kan bebas, ternyata aturannya lebih ketat dari Tentara. Jam sekian bangun, jam sekian makan, jam sekian hal lainnya,” ucap Dewo.
Sebagai seorang praktisi seni, ia juga menyoroti kebijakan Pemerintah Kota Tangerang yang menurutnya kurang mensupport para seniman lokal. “Memang ada festifal cisadane, tapi hanya orang orang tertentu saja yang bisa masuk” ujarnya.
Ia juga rencananya akan mengadakan Pentas Keliling untuk memperkenalkan lebih dalam tentang kesenian khususnya dalam Musikalisasi Puisi. “Rencananya saya juga akan mengadakan Workshop dan pentas yang dikolaborasikan dengan kearifan lokal di dua puluh tempat yang ada di pulau jawa dengan biaya sendiri tanpa sponsorship,” tambahnya.
Murid dari sang Burung Merak ini juga berharap agar masyarakat lebih bisa menghargai seni lebih dari sekedar mendengarkan “Musik itu urusannya dengan bunyi, bunyi itu bukan persoalan denting yang disuarakan gitar namun bunyi itu punya makna.” tandasnya. (Iqbal)