CILEGON, beritahariini.id – PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (Chandra Asri) mengembangkan pengelolaan sampah terintegrasi dengan mendorong penguatan kapasitas masyarakat melalui Industri Pengelolaan Sampah TerpaduAtasi Sampah, Kelola Mandiri (IPST ASARI) di kawasan Serdag Baru, Kecamatan Purwakarta, Kota Cilegon. Sampah yang dikelola di IPST ASARI diolah menhadi Bahan Bkar Minyak (BBM) Plas untuk kemudian dijual ke industri daur ulang dan diolah menjadi sumber daya yang lain. Pengelolaan IPST ASARI dilakukan oleh masyarakat sekitar yang menjadi operator dan tergabung dalam KSM Sehati Maju Bersama. Mereka diberikan pelatihan khusus untuk mengoperasikan pengelolaan sampah plastik di IPST ASARI.
VP Corporate Relations & Sustainability Chandra Asri, Edi Rivai mengatakan, implementasi IPST ASARI ini merupakan wujud tanggung jawab Perusahaan untuk meminimalisasi sampah plastik. Agar tidak terbuang ke lautan dengan mengadopsi pendekatan Environment, Social, and Governance (ESG). “Melalui IPST ASARI, Chandra Asri turut berkontribusi dalam menciptakan ekosistem pengelolaan sampah plastik melalui pemberdayaan masyarakat. Selain bermanfaat bagi lingkungan, juga memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat,” katanya
IPST ASARI memiliki cakupan pengumpulan sampah plastik rumah tangga hingga 1 kelurahan dengan kapasitas 8 ton sampah plastik per bulan. Sebanyak 242 KK berpartisipasi untuk mengumpulkan sampah plastiknya. Selain itu, Chandra Asri juga berkolaborasi dengan nelayan setempat untuk mengumpulkan sampah plastik pada saat mereka melaut.
Ketua Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Sehati Maju Bersama yang merupakan tim operasional IPST ASARI Murad M. Yasin mengucapkan terima kasih kepada Chandra Asri karena dengan keberadaan IPST ASARI telah membantu meningkatkan kehidupan masyarakat. Khususnya 10 operator yang bekerja di IPST ASARI merupakan warga sekitar. “Selain itu, kebersihan lingkungan sekitar juga menjadi lebih terjaga dengan adanya pengangkutan sampah rutin,” ujarnya.
Kalimah, petugas di IPST ASARI menceritakan, sampah yang dikumpulkan dari warga sudah dipilah dari rumah sehingga tidak menimbulkan bau. Proses selanjutnya dicacah sebelum diolah menggunakan mesin pembakaran dengan suhu 375 atau 400 derajat celcius. “Barulah keluar hasilnya itu bensin, solar plas, minyak tanah plas,” ungkapnya.
Dalam sepekan, sampah plastik yang dikumpulkan dapat mencapai 100 Kg. Jumlah tersebut dapat diolah menjadi 80 liter BBM. “Sering ada kunjungan juga ke sini dari murid sekolah. Yang rutin dari mahasiswa Untirta, ada yang magang juga,” tandasnya. (Ukon)