0 3 min 3 tahun

TANGERANG, beritahariini.id – Pergerakan Mahasiswa Indonesia (PMII) komisariat Universitas Islam Syekh-Yusuf (Unis) Tangerang menyemarakan satu tahun Ngaji Aswaja yang merupakan Lembaga Kajian dan berdiri pada tanggal 2 Februari 2021 lalu. “Tujuan kami membuat kajian Ngaji Aswaja semata-mata hanya untuk beribadah, Wa’bud Alaa Robbuka Hatta Ya’tikal Yaqin (Al Mautu). Semoga dengan wasilahnya Ngaji Aswaja dapat mejawantahkan nilai-nilai Aswaja (tasamuh, tawasut, tawajun, dan ta’adl),” ujar Miftah Fadhlurrahman, Ketua Ngaji Aswaja.

Kajian Ngaji Aswaja dilakukan rutin setiap 2 pekan sekali. Ngaji Aswaja merupakan lembaga untuk mendidik para kader. “Di sini tempat kader mengaji, mencari ilmu, dalam menjalin ukhuwah Wadhoniyah, menjalin ukhuwah bashoriyah, menjalin Ukhuwah Islamiyah. Di Ngaji Aswaja ini juga kader mengkaji kitab kuning, pedoman yang dibawa para Ulama. Alhamdulillah waktu bulan Ramadhan tahun 2021 kader-kader menghatamkan kitab Safinatunnajah selama sebulan penuh di bulan Ramadhan, dan dibimbing langsung oleh KH Ahmad Haromaini M.Ag,” jelas Miftah.

Selain mengkaji kitab kuning para anggota Ngaji Aswaja juga belajar memahami dan mendalami Qur’an Sunnah, ij’ma, dan Qiyas. “Ini merupakan bentuk akumulasi dari tahapan-tahapan jatuh bangun, pahit-manis, suka-dukanya dalam menjalani proses berorganisasi,” tambahnya.

Miftah mengatakan, peserta Ngaji Aswaja merupakan kader PMII Unis Tangerang dan kader luar Unis. Dalam kiprahnya, PMII telah menjadi icon besar dalam sejarah masyarakat dan bangsa Indonesia. “Semoga Ngaji Aswaja ini juga dapat menjadi icon besar khususnya di Kota Tangerang maupun di Provinsi Banten. Sebagai organisasi yang mempunyai basis kader yang besar di seluruh pelosok tanah air Indonesia. Ini terbukti, PMII telah banyak menorehkan tinta emas dalam ranah publik maupun politik di tanah Air,” pungkasnya.

Menurutnya, untuk mencapai apa yang telah dicita-citakan tentunya bukanlah hal mudah. PMII harus mengawal  para kader  agar dapat  menjadi  kader ulul  albab.  “Kader yang selalu berada dalam garda depan dalam memperjuangkan suara rakyat, serta kader yang secara gerakan dan ideologi tidak melenceng dari syariat Islam Ahlussunnah Wal Jama’ah,” ucap Miftah.

Miftah menambahkan, PMII harus selalu dinamis dan kreatif sesuai dengan kebutuhan kader dan tuntutan zaman agar tidak tertinggal. Melalui pendidikan di PMII, baik pendidikan formal atau non formal diharapkan akan mampu mengembangkan kapasitas dan skill kader dalam pendampingan didalam masyarakat. “Oleh karena itu Segala bentuk upaya tersebut kami rangkai dalam lembaga kajian Ngaji Aswaja 2021 dengan tema Aswaja sebagai rekonsilasi gerakan dan pemikiran Aswaja sebagai rekonsilasi gerakan dan pemikiran,” tutupnya. (Vita)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *