TANGERANG, beritahariini.id – Kata sampah memang sudah tidak terdengar asing lagi ditelinga. Mendengar kata sampah, memang seperti mendengar hal sepele. Namun, sampah yang sering kali terdengar sepele, justru akan berdampak negatif bagi kelangsungan hidup sehari-hari.
Di Indonesia sampah sudah menjadi sebuah permasalahan yang tak kunjung usai hingga saat ini. Bukan hanya di kota-kota besar, kota-kota kecil pun semakin hari semakin di pusingkan oleh sampah dan cara pengelolaannya. Walaupun sudah beribu-ribu kali di galakkan dengan slogan “Buanglah Sampah Pada Tempatnya”. Hingga saat kini masih saja banyak masalah yang ditimbulkan karena jumlah sampah semakin banyak.
Pencemaran lingkungan melalui sampah saat ini kian banyak, contoh nyatanya pada Kali Dadap di Wilayah Kosambi, Kabupaten Tangerang. Sebuah kali yang menjadi aliran air yang seharusnya lancar, kini menjadi masalah bagi warga sekitar, karena yang terlihat bukan air yang mengalir, namun tumpukan sampah yang menutupi permukaan air. Tak hanya mengganggu ekosistem kali, namun bau yang menyengat menyertai tumpukan sampah sangat menusuk hidung.
Lantas, siapa yang sepenuhnya berhak untuk menangani permasalahan ini? Siapa pula yang bersalah dalam masalah ini? Karena menurut warga sekitar bantaran kali, masyarakat yang tinggal di pinggir kali mengumpulkan sampah mereka yang nantinya akan diangkut oleh petugas. “Gak tau ini sampah dari mana, soalnya pernah dibersihin tapi dateng lagi”, ujar Yati seorang warga sekitar Kali Kosambi saat ditemui, Selasa (2/11/2021). “Kalo warga sini mah ada tempat sampahnya, nanti ada yang ngambil. Jadi gak ada yang buang ke kali”, tambah Yati.
Entah siapa yang membuang sampah sembarangan atau memang terbawa arus aliran kali. Yang jelas, kesadaran membuang sampah pada tempatnya serta pengurangan penggunaan barang sekali pakai perlu terus disosialisasikan kepada masyarakat. Demi terjaganya ekosistem kali, dan keseimbangan alam. Kali Dadap hanya satu bukti nyata bahwa masalah sampah di Indonesia belum usai. (Faizatul)
Editor : Vita