0 3 min 2 tahun

JAKARTA, beritahariini.id – Aksi Kamisan ke-706 kembali turun ke jalan dan kembalikan semangat perjuangan. Aksi tersebut di gelar di depan Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (25/11/21). Setelah pekan-pekan sebelumnya di lakukan secara virtual akibat pandemi Covid-19. Aksi Kamisan sebelumnya yang di gelar secara online, dirasakan ada yang kurang dari suasananya untuk menyuarakan pendapat. “Pendapatnya kurang di dengar kalau di lakukan saat online, vibesnya lebih ada kalau di gelar secara offline, bisa saling erat lagi satu sama lainnya,” Ujar Hafi seorang mahasiswa Universitas Trisakti.

Orator Jaringan Muda Setara Nisyu mengatakan, kerap merasakan hal yang kurang saat orasi digelar secara online. “Aksi Kamisan kali ini memperkuat bounding aktivis satu sama lainnya. Karena selama ini kan tetap ada yg kurang kalau secara online, dan juga kontaknya kurang terasa. Banyak hal yang hilang sebenarnya kalau dalam relasi online,” Kata Nisyu.

Nisyu menjelaskan, kamisan digelar secara offline sangat membantu perjuangan kolektif untuk membangun kembali semangat perjuangan, serta menyuarakan hak-hak yang harus direalisasikan. “Mulai membangkitkan lagi semangat-semangat perjuangannya. Karena menurut saya semangat perjuangan itu terbentuk banget ketika memang kita tatap muka,” Ucap Nisyu.

Nisyu menambahkan, aksi kamisan hari ini mengangkat isu tentang perempuan. “Karena hari ini bukan hanya ada hari guru melainkan 16 hari anti kekerasan terhadap perempuan, yang berawal dari kisahnya 3 bersaudara yaitu Mirrable bersaudara di Dominika, dia itu melawan diktator mereka itu ya dibunuh, di persekusi dan mendapat kekerasan,” lanjut Nisyu.

Nisyu berharap, para aktivis semakin erat serta konsisten dan semakin banyak masyarakat atau akitivis manapun yang mengkampanyekan kasus pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM). Serta isu kekerasan kepada perempuan. “Semoga kita tetap terus konsisten, semakin bertambah orang-orangnya, semakin banyak yang terkampanye isu ini juga. Sehingga yang bisa  itu semakin banyak lagi, jadi tidak hanya berputar di lingkup kita-kita aja sesama aktivis baik aktivis perempuan kah, atau aktivis demokrasi lainnya. Harapannya sih teman-teman yang lain bisa kita ajak juga, biar kita semakin kuat. Semakin banyak kita bisa semakin kuat. Semoga teman-teman tidak lelah untuk memperjuangkan ini,” tutupnya. (Fachri)

Editor : Vita

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *