
Warga Larangan Keluhkan Pembangunan Pemkot Tangerang
TANGERANG, beritahariini.id – Warga Perumahan Taman Asri, Larangan Utara mengeluhkan pembangunan yang dilakukan Pemkot Tangerang karena diduga menyebabkan banjir. Seperti pada video di media sosial Instagram yang memperlihatkan seorang warga yang resah pembangunan peninggian jembatan.
Sebagian wilayah Perumahan Taman Asri terendam banjir setinggi 80 sentimeter pada Minggu (7/11/21) sore. Banjir yang baru surut tengah malam itu sampai masuk permukiman warga hingga pertokoan di Taman Asri. Akibat banjir tersebut sejumlah pertokoan memilih untuk menutup tokonya lantaran masih membereskan sisa-sisa banjir.
Zulaika (20), seorang penjaga toko makanan beku mengaku, banjir mulai memasuki tokonya yang dijaga sekiranya pulul 15.00 WIB. Akibat banjir tersebut Zulaika menutup tokonya karena produknya tak dapat dijual kembali. “Banjir kemarin meresahkan sih, kemarin ayam turun banyak. Untuk ayam, gula, telur ancur karena kerendam banjir,” Kata Zulaika.
Sejumlah barang dagangannya ikut terendam seperti minyak goreng, kulkas maupun frezeer yang mengalami kerusakan akibat banjir tersebut. Zulaika menyebutkan belum menghitung total kerugian penjualannya dan berapa banyak lagi barang yang rusak. “Belum ngitung sih kalo kerugian dari semua barang-barang, kita baru Minggu malem beres-beres sampai jam 11 malem, nguras banjir. Ketinggian banjir siang sampai malam sepaha orang dewasa kira-kira 80 sentimeter,” ungkap Zulaika.
Zulaika berharap Pemerintah Kota Tangerang dapat membersihkan drainase di lingkungan itu agar tak banjir lagi.
Banjir di Larangan Utara juga dirasakan oleh Tina (30), Warga Perumahan Taman Asri, Gang Kicau RT 03, RW 03. Tina menjelaskan biasanya hujan dengan intesitas sedang tidak banjir. “Karena adanya pembangunan jembatan di depan Perumahan Taman Asri hujan sedang saja sudah mengakibatkan banjir dan air dengan cepat masuk pemukiman rumah warga,” ungkap Tina. Diketahui bahwa Gang Kicau langganan banjir tiap tahunnya.
Tina menambahkan bahwa memang sering banjir kalau intensitas hujannya tinggi. Jika hujan sedang, air hanya menggenang di depan gang. “Saya merasakan dengan pembangunan jembatan tersebut air cepat naik ke permukiman belum ada 10 menit air dengan cepat. Ya saya berharap Pemkot bisa mendegar aspirasi dari warga permukiman, walaupun jalan depannya dibenahi tolong dilihat permukiman dalamnya terkena dampak rakyat kecil,” paparnya.
Camat Larangan Utara Muhammad Marwan membenarkan bahwa banjir muncul di wilayah Larangan Utara pada hari Minggu Kemarin. Marwan menyebutkan bahwa ketinggain air saat itu 1 sampai 2,5 Meter dan lokasinya juga rendah. Jadi air gampang naik. “Iya wilayah Larangan Utara Kebanjiran, tetapi sudah surut. Minggu sore bada Magrib mulai terlihat, sekitar jam 6-7 sudah terlihat naik. Setelah hujan reda 1 – 3 jam itu mulai udah surut lagi karena tidak hujan,” pungkasnya. (Athaya)
Marwan menambahkan anggota trantib di wilayah tersebut terus berjaga. Marwan mengaku terus berkoordinasi dengan pihak RW setempat untuk membuat dapur umum. Tetapi pihak RW meyakinkan bahwa Senin pagi sudah mulai surut. (Athaya)