TANGERANG, beritahariini.id – Sejumlah calon penumpang pesawat di Bandara Soekarno Hatta Tangerang, Banten, mengeluhkan tes PCR karena dinilai menghambat waktu. Berdasarkan pantauan beritahariini.id, banyak calon penumpang yang kecewa lantaran sudah 2 kali divaksin tetapi masih wajib PCR. Selainmenghabiskan waktu yang lama, harga untuk tes tersebut dinilai tidak murah.
Mursif, 53, calon penumpang pesawat keberatan karena juga masih kerap terhambat saat mengakses aplikasi PeduliLindungi. “Saya trouble sempat dua kali tidak bisa diinput aplikasi PeduliLindungi. Rencana mau ke Jambi hari ini, saya terbang jam 11 pagi karena PCR trouble saya datang dari jam 6 pagi,” katanya. Mursif mengaku sudah membayar layanan tes PCR yang tergolong mahal tersebut.
Mursif juga mempertanyakan fungsi tes PCR yang sebelumnya dibayar sampai jutaan. Saat ini, tarifnya berkisar antara Rp 480 Ribu hingga Rp500 Ribu. “Seharusnya tarif PCR bisa turun sesuai dengan kondisi ekonomi masyarakat,” ujarnya.
Keluhan serupa disampaikan Wanda yang mengaku sangat kesal karena peraturan berubah-ubah. “Aturan berubah-ubah, katanya udah vaksin hanya antigen saja,” ungkapnya. Untuk tes antigen, Wanda sudah mengeluarkan biaya Rp100 Ribu. Namun tiba-tiba diminta tes PCR dengan biaya Rp 500 ribu. “Saya hari ini ke Jambi, tapi trouble lagi makan waktu lama bolak-balik untuk ngurus ini,” ujar Wanda. Menurutnya, kebijakan pemerintah mewajibkan seluruh penumpang perjalanan udara wajib tes PCR tidak adil.
Diketahui, calon penumpang pesawat dari Bandara Soekarno-Hatta dengan tujuan Jawa-Bali wajib membawa hasil tes PCR mulai 24 Oktober 2021 meskipun sudah divaksin Covid-19 dua kali. Kewajiban membawa tes PCR itu berdasar SE Satgas Covid-19 Nomor 21 Tahun 2021 dan SE Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Nomor 85 tahun 2021. (Athaya)