TANGERANG, beritahariini.id – Angka pengangguran di Kota Tangerang sejak pandemi meningkat dari 7,13 persen menjadi 8,63 persen. Jumlah tersebut dipengaruhi tingginya Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dan penambahan angkatan kerja yang berusia 15 tahun ke atas. Pada tahun 2020, sedikitnya ada 18 ribu warga angkatan kerja yang mencari pekerjaan. Untuk mengatasi masalah tersebut, Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Kota Tangerang menyiapkan job fair bagi masyarakat.
Kepala Bidang Penempatan Tenaga Kerja danPerluasan Kesempatan Kerja Disnaker Mu’alim mengatakan, Job Fair 2021 akan menyalurkan ribuan pencari kerja dan memberi pelatihan informal. Job fair bertujuan mempercepat pengurangan angka pengangguran di Kota Tangerang. Program job fair formal secara virtual sebulan sekali menyalurkan 3.712 pencari kerja dari 209 perusahaan.
“Perusahaanya beragam. Mulai perusahaan pembiayaan, teknologi informasi bahkan garmen. Kami juga membuka pelatihan informal seperti pelatihan berwirausaha dengan pelatihan-pelatihan digital marketing, pelatihan sablon, barista, tata rias, hingga pembuatan makanan,” kata Mu’alim, Kamis (14/10/2021).
Ratusan perusahaan itu terdiri dari perusahaan multinasional, international maupun lokal. Disnaker mencatat pencari kerja di tahun 2020 mencapai 16.000 orang, sementara pada tahun 2021 jumlahnya 13.000 orang. “Sudah ada 4.031 pencari kerja yang telah diterima dalam program job fair,” ungkap Mu’alim.
Mu’alim menjelaskan, masyarakat yang ingin mengikuti job fair harus memiliki KTP Kota Tangerang. Persyaratan yang dilampirkan ke perusahaan adalah CV, KTP, SKCK, dan Kartu Kuning atau kartu pencari kerja. Disnaker juga menyediakan layanan pembuatan Kartu Kuning dengan syarat KTP Kota Tangerang, ijazah terakhir, foto, dan sertifikat kompetensi. “Di aturan belum ada syarat Surat Bebas Narkoba. Tapi biasanya perusahaan nanti minta sura kesehatan dan surat bebas Narkoba,” katanya.
Mua’lim menambahkan, Job Fair 2021 dilaksanakan secara daring dan luring. “Konsep yang lagi kita buat Hybrid. Jadi job fair bisa melalui virtual dan offline di kelurahan-kelurahan yang tersebar di Kota Tangerang,” ujar Mu’alim. (Athaya)
