Tanpa Pamrih, Begini Kisah Ketua RW Bantu Warga Saat Pandemi

Tanpa Pamrih, Begini Kisah Ketua RW Bantu Warga Saat Pandemi

TANGERANG, Beritahariini.id – Di tengah kondisi pandemi Covid-19 yang menimpa Indonesia dan negara lainnya, ternyata masih banyak kisah kebaikan yang dilakukan oleh masyarakat, salah satunya dengan kisah David Yubiantoro (43), Ketua RW 15, Cluster Italy Banjar Wijaya, Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang.

David mengungkapkan dirinya kerap membantu para warganya yang sedang melakukan isolasi mandiri, walaupun David juga serang di ruang UGD menemani sang ibu yang berjuang melawan Covid-19. Selain itu, ayah, adik, istri dan anak perempuannya juga sedang menjalani isolasi mandiri di rumah. Hingga saat ini, total warga yang telah dibantu oleh David sebanyak 66 warga.

“Saya harus kuat untuk keluarga dan masyarakat saya. Mereka membutuhkan kita, melawan covid tidak bisa sendiri. Walau ibu saya kritis, saya lihat ibu masih punya daya juang, begitu juga dengan masyarakat saya mereka semangat sembuh. Kita harus hadir, semangatnya jangan kendor,” ungkap David, melalui sambungan zoom meeting, Jumat (9/7/2021).

David pun membagikan kisahnya, ditengah berjuang mengurus ibu, David tetap standby untuk warganya 24 jam. Walau dari kejauhan, ia tetap memonitoring grup whatsapp warganya, menerima keluhan, serta permintaan bantuan warga yang baru terpapar. Ia pun terus menenangkan warganya, agar tidak panik dan jangan drop.

“Walau mereka tidak tau, saya juga sedang berjuang untuk ibu saya. Tapi saya janji tetap berikan yang terbaik untuk warga saya. Mereka hubungi saya kalau mereka positif. Saya langsung menghubungkan ke Puskesmas Poris Plawad, memonitor bantuan logistik isolasi, bantuan emergency seperti ambulance hingga tabung oksigen bagi kegawatdaruratan,” paparnya.

Kata David, sudah dua minggu ini hampir setiap harinya laporan warga terpapar selalu ada, dua hingga tiga warga setiap harinya.

Kondisi terkini, 66 warga RW 15 Cluster Italy Banjar Wijaya, Kecamatan Cipondoh masih isolasi mandiri, 96 sudah dinyatakan sembuh dan satu warga telah meninggal dunia.

“Saat ini RS penuh, semua kewalahan, jika semua bergantung dengan Pemerintah itu tidak mungkin. Maka kita harus lebih peduli, menjaga persaudaraan, bersatu padu tanpa mengendalikan pemerintah,” tegasnya.

David pun berkomitmen untuk terus melayani masyarakat. Berjuang untuk kepentingan dan kesehatan bersama, tanpa rasa lelah tanpa mementingkan kesehatan diri sendiri. Mereka yang terpapar, membutuhkan suport, perhatian agar cepat pulih dengan cinta kasih sesama warga.

“Ibu saya mengajari saya sebagai RW atau pemimpin. Jika di wilayahmu panen raya, kamu lah yang paling terakhir makan. Jika rumahmu terbakar, kamu adalah orang terakhir yang keluar, karena kamu lebih memilih menyelamatkan dulu orang lain. Jika ada masalah, kamu orang terdepan yang menghadapi masalah itu. Maka saya seperti ini,” tuturnya.

David pun mengaku, mengajak masyarakat lainnya untuk sama- sama bergerak tidaklah sulit. Jika ia datang dengan hati, maka warga juga akan mudah menerimanya dengan hati.

“Saya selalu bilang ke warga saya, kalau kita memberi pasti mendapat efek kebahagiaan, yang nantinya imun naik. Jadi mereka yang dibantu bahagia, kita yang membantu juga dapat kebahagiaan,” tutup David. (Dita)

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *