TANGERANG, beritahariini.id – Penutupan TPU Selapajang Jaya oleh Pemkot Tangerang dikeluhkan peziarah dan pedagang. Peziarah harus melewati ‘Jalur Tikus’ untuk bisa mendoakan keluarga atau kerabat dari dekat. Bagi pedagang, penutupan tersebut mengurangi pendapatan dari penjualan bunga dan air mawar.
Oky Mira (24), seorang peziarah dari Neglasari mengaku awalnya tidak mengetahui jika TPU Selapajang Jaya ditutup. Karena tahun lalu TPU tersebut tetap buka meskipun pandemi. “Pas mau sampe gerbang deket gedung Lion ada warga yang ngarahin lewat jalur tikus. Ya udah ikutan yang lain masuk, ternyata rame banget,” ungkap Oky.
Oky bersama 11 orang keluarganya datang menggunakan sepeda motor. Bagi dia dan keluarga, rutinitas tersebut wajib dilakukan untuk mengobati kerinduan. “Kalo nggak ziarah kayak ada yang kurang,” kata Oky.
Oky mengaku tidak dimintai biaya oleh warga. Namun saat pulang melewati jalur Darul Ulum, beberapa orang menyodorkan kardus. “Seikhlasnya aja kali. Ada yang ngasih, tapi nggak juga boleh lewat,” katanya.
Sementara itu, Yuliana (38), pedagang bunga di TPU Selapajang Jaya mengaku hasil penjualan bunga pada Lebaran tahun ini sangat menurun karena penutupan.
“Biasanya laku banyak bisa sampai 10 kantong bunga, tapi sekarang udah dua hari ini, 2 kantong bunga juga nggak habis,” ujarnya.
Yuliana dan penjual lainnya berharap larangan tersebut dicabut agar TPU bisa kembali Ramai. “Soalnya tempat wisata ama mal juga dibuka,” tutur Yuliana. (Dita)